Masih terbayang hingga saat ini, begitu terasa debaran jantungnya menunggu namaku dipanggil. Aku hanya menghiraukan game digadgetku, aku sadar ia selalu memerhatikanku. Rasanya sedih, ini adalah titik lelah kami. Aku adalah perempuan biasa, aku ingin sekali menangis seperti yang seharusnya perempuan biasa lakukan jika ada diposisiku saat itu. Tapi aku tidak mau memperburuk suasana, aku tetap membahas beberapa hal yang mungkin bisa membuatnya sedikit lebih relax.
Masih begitu terasa, tangannya yang memegang erat tanganku, sejak aku menutup gerbang rumahku untuk berangkat bersamanya, hingga detik itu ia begitu rajin menggenggam telapak tanganku dan sesekali mencium punggungnya sambil berkata "i love you"
Dalam hatiku aku begitu terisak, sangat amat terisak. Aku belum pernah melihatnya begitu berat membawa beban. Belum pernah.
Aku terdiam selama perjalanan, menikmati punggungnya dan menikmati kenyamananku selama mungkin. Jantungnya berdebar, tangannya berkeringat dingin. Aku berusaha mencairkan suasana dengan mengajaknya tertawa, kemudian berbincang dan bercerita hal-hal menarik lainnya.
Setelah kami melewati hal tersulit kami, itu jatuh tengah malam dan aku harus mengisi perutku. Ia membawaku ke sebuah tempat makan, memapahku, dan ke toilet pun ia harus mengejarku hanya karena ingin mengantarku. Aku tahu kondisiku saat itu tidak begitu baik. Aku tetap memperlihatkan wajahku yang biasa, seperti tanpa masalah.
Aku tahu ia sedang tertimpa beban yang amat berat saat itu. Ia begitu lelah. Dan segera aku sudahi malam itu untuk pulang sehingga ada banyak waktu untuk membiarkannya istirahat.
"Aku jagain kamu pokoknya jangan makan pedes" begitu tuturnya, aku ingin sekali memeluknya :( kondisinya sakit tapi masih saja mengingatkanku dengan perhatiannya :(
Sayang, yoshi jangan sakit ya :( ayo semangat sembuh kita! Aku kangen kita happy lagi :) ayo semangat sayang ya
Aku cinta kamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar