Senin, 16 Mei 2011

lukisan ,cinta dan gadis kecil

May berlarian ,seragam sekolahnya sudah basah karena keringatnya .siang itu begitu terik ,tapi may tidak menghiarukan cucuran keringat yang mengalir dipelipisnya ,ia tetap berlari ,berharap ia masih bisa tiba dirumahnya tepat waktu .
Persimpangan jalan ,beberapa blok sebelum rumahnya ,jalanan ramai sekali .orang-orang berkerumun disana .entah apa yang mereka perebutkan disana ,may menghentikan langkahnya .ia menengok ,mencari arah kerumunan yang ia lihat .
Dengan tubuh mungilnya ,ia menyeruak diantara orang-orang yang setengah berbisik .dan sampailah ia pada barisan terdepan ,seorang pelukis ,laki-laki yang kira-kira usianya masih 20 tahunan itu tengah duduk dikursi kecil ,sibuk mengoles ngoleskan kuas kecilnya diatas sebuah kanvas murah yang kasar .dan didepan laki-laki itu tampak seorang wanita tua tengah duduk berpose .menunggu hasil lukisan dirinya .
Laki-laki itu pelukis jalanan ,may kemudian menyela keringat di dahinya ,memperhatikan lebih dekat lukisan yang terlukis di kanvas .indah .cantik .dan may suka .bahkan karena ia suka ,ia melupakan tujuannya berlarian dari sekolahnya .
May menunggu ,ia menunggu kerumunan orang-orang disana berkurang ,walaupun lama ,ia tetap menunggu .karena ia sudah jatuh cinta ,pada pandangan pertama dengan lukisan wanita tua tadi .
May berpikir ,mungkin pelukis itu bisa melukis dirinya ,dengan seragam sekolah kebanggaannya itu ,dan ia sangat yakin hasil lukisan dari dirinya itu akan jauh lebih cantik .
Tak lama kemudian ,tempat orang-orang tadi berkerumun sudah kosong ,may bangkit dari tempat duduknya .menghampiri pelukis yang tengah sibuk membersihkan alat lukisnya .
“hai kak” may menyapa dengan lugunya .pelukis itu hanya menoleh may ,lalu melanjutkan lagi kesibukannya dengan alat lukis kesayangannya itu .
“kak .saya boleh lihat lukisan kakak yang lain ?” may mengikuti kemanapun tubuh pelukis itu terarah.namun lagi-lagi pelukis itu tidak menghiraukan may .may sempat kesal .
“kamu suka lukisanku ?” suara tegas sang pelukis membuat may berbinar .
Kemudian pelukis itu beranjak dari kursi kecilnya ,dan terlihatlah bahwa ada ketidaksimetris-an pada kaki sang pelukis yang membuat may jatuh cinta siang itu .
Pelukis itu terlihat bersusah payah menggapai barang-barangnya yang letaknya agak jauh dari tempatnya mengenyakkan diri tadi .
May mengangguk .
“baguslah .aku jarang menemui gadis seusiamu yang bisa melihat sisi lukisanku” pelukis itu sekarang sudah berdiri disebelah may .may menengadah ,pelukis itu jauh lebih tinggi dari may tentunya .
May tetap tertegun .antara kegembiraannya karena sang pelukis telah menanggapi sapaan may dan kekagetannya melihat pelukis dihadapannya itu kesulitan berjalan .
“kamu bisa ambil satu yang kamu mau .tentu saja yang ukurannya kecil” pelukis itu menunjuk kearah deretan lukisan yang ukurannya kecil .berwarna-warni .may suka sekali .
“benarkah ?” may berbinar .ia menghampiri deretan hasil pelukis itu .
“yang ini .saya suka ini kak” may mengambil sebuah kanvas kecil ,lukisan hati yang terarsir indah.warnanya hanya perpaduan merah ,hitam ,jingga dan coklat .
Lukisan hati yang memudar ,tapi warnanya tetap mencolok .may sangat menyukainya .
“ambillah .aku yakin kamu memilihnya hanya karena warna merah cerah itu” pelukis itu mencibir .tertawa kecil melihat kepolosan may yang berbinar mendapat lukisan itu .
“saya suka hati ini ,hati ini sebentar lagi tidak akan jadi hati lagi yak an kak ?”
Pelukis pun terkejut ,ia menatap may dalam .dan ia melihat may begitu serius .pelukis itu menghela nafasnya .mengelus lembut kepala may dan berkata “ambillah .suka atau tidak .anggap saja hari ini aku sedang beruntung menemuimu”
Pelukis itu kemudian tidak lagi menghiraukan may ,ia berkonsentrasi merapikan alat-alatnya .dan pelukis itu pun pergi meninggalkan may yang masih mengagumi lukisan hati itu .

Beberapa hari kemudian .may lagi-lagi melewati tempat pelukis jalanan itu .ia tidak melihat pelukis itu melukis lagi disana .satu minggu .satu bulan .satu tahun .
Dan beberapa tahun setelah itu ,may sudah menjadi seorang remaja yang cantik .ia tetap memasang lukisan hati itu dikamarnya .ketika teman-temannya bertanya ,lukisan itu artinya apa .may menjawab dengan lugas “itu hati pelukisnya yang menghilang seiring dengan selesainya ia melukis lukisannya ini” .may tersenyum setelah mengatakan itu pada siapapun yang bertanya padanya .

Suatu hari ,ayah may baru saja pulang dari penugasan di luar kota .ayah may membawa bungkusan besar ,bungkusan coklat persegi .
“ini lukisan papa beli disebuah pameran besar disana .dilelang .ini lukisan termahal katanya” jelas ayah may pada semua penghuni rumah may saat itu .
Ayah may kemudian membuka kertas coklat yang membungkus kotak persegi itu ,mengangkatnya tinggi tinggi ,dan may sangat terkejut .
Lukisan itu ,lukisan seorang gadis kecil berseragam sekolah ,lugu ,berpeluh ,dan tengah tersenyum menunjuk sebuah hati yang yang pudar .hati yang berwarna merah pudar .sama seperti warna hati yang ada dilukisan kesayangannya itu .may tersenyum .ia senang .dan ia sangat menyukai lukisan yang dibawa ayahnya itu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar