Senin, 14 September 2015

KELUCUAN MAMA

mama adalah seorang wanita yang punya peranan penting (penting banget) di hidup gue. kemampuannya berubah menjadi beberapa wujud dalam satu waktu, mendapat acungan jempol dari gue. terkadang ia akan mengubah dirinya menjadi seorang sahabat, lain waktu ia menjadi seorang hakim, belum lagi dia akan berubah menjadi penceramah agama, atau kadang-kadang ia bisa saja menjadi lawan debat gue. demikian lah bagaimana mama yang selama ini selalu menjadi sosok yang paling gue cari sedari mata gue terbuka di pagi hari. rasanya belum lengkap jika gue bangun pagi kemudian membuka pintu kamar dan berseru "maaaaaaaa" sembari menyusuri tiap ruangan dirumah mencari sosoknya, dan menunggu sahutannya.
kedekatan gue dengan sosok mama dirumah melebihi kedekatan keempat saudara perempuan gue lainnya. sedari TK-kuliah, gue tetap stay bersama mama dirumah. dia tahu betul bagaimana gue. dan sebaliknya, gue hafal betul bagaimana karakternya.
kedekatan kita inilah, yang membuat terkadang terjadi kejadian-kejadian epic diantara kita. berikut adalah beberapa obrolan absurd gue dengan mama
Gue : ma, lagi ngapain? (jelas banget gue ngeliat mama lagi beberes rumah)
mama : lagi main masak-masakan (dengan muka flat)
lo boleh cari dimana ada mama begini amat, hahahaha kadang gue ngerasa umurnya yang sudah 61 tahun itu tidaklah sesuai dengan pola didiknya yang sangat open minded ke gue. hobby gue lainnya adalah bermanja-manja dengan mama. 
Gue : ma, suapin dong (gue melihat mama yang makannya selalu lahap)
mama : nasinya uda abis (katanya sambil nyinyirin gue)
karakter mama yang sangat suka beres-beres rumah, berbeda dengan gue yang menunggu mood untuk beresin rumah, apalagi semenjak gue kuliah, waktu gue tersita untuk urusan kampus, dan jarang dirumah. pernah sekali gue bubaran kuliah sore, masih teringat bagaimana keadaan kamar gue pagi itu saat gue tinggal ke kampus buru-buru. berantakan. apalagi itu minggu-minggu ujian, jangankan beberes kamar, beberes otak pun belum tentu kelar. sesampai dikamar, gue mendapati kamar gue rapi dan licin. otomatis keheranan gue mengharuskan gue mencari mama yang lagi nonton sinetron dikamarnya
Gue : ma, siapa yang beresin kamar? (gue dengan wajah heran)
mama : oh tadi bu sudira kesini beres-beres (jawaban terlontar tanpa sedikitpun memalingkan wajah dari layar TV)
NB : bu sudira adalah tetangga gue. lha masa iya, dia kesini beberes kamar gue? kejayusan mama kadang-kadang melewati batas epic dunia. belum lagi beberapa hal yang sering ia ucapkan yang menjadi bahan tertawa gue.
"kamu main aja kerjanya, kulitmu uda item kaya aspal"
"naik motor ke amed? haduh ga ikut-ikutan"
"mendaki? jangan cari kerjaan yang aneh-aneh"
"nonton konser aja kerjanya, rajin artisnya konser ya"
"temen kamu cewe cowo jadi satu kerumah, ga ngerti itu temen ato pacar"
"beli tiket konser mahal-mahal, mendingan uangnya ditabung"
dan masih banyak lagi nasihat lucu dari mama. gue anggap ini lucu bukan karena gue tidak menghargai mama, ini karena semua nasihatnya tidak melarang gue. mama memang komplain dengan beberapa hal yang gue lakukan dianggap kurang baik olehnya, namun komplain itu tidak dibarengi dengan larangan. jadi meskipun ia mengganggap anaknya ini aneh, ia tidak melarang, ia hanya memberi pertimbangan dengan cara yang unik. yaitu NYINYIR hahahaha
Gue : ma, beli kamera Gopro, bagus itu (antusias)
mama : apalagi ?
Gue : eh sepeda gunung juga bagus ma (tambah antusias)
mama : ga mau sekalian bikin mama jantungan? (dengan nada nyinyirnya yang lucu)
Gue : ........... (mampus gue jadi batu sekarang)
ah. kelucuan mama dan kedekatan kami semakin hari menambah kecintaan gue pada mama. terima kasih ma, for being everything i need. you're truly one in million and million in one. sehat-sehat ya ma, setidaknya meskipun gue belum bisa kasih cucu, mama bisa main-main terus sama gue. KEEP EPIC MOM! LOVES

SUBMARINE MAILBOX, AMED, BALI

hi again from amed, karangasem.
cerita saya hari ini datang dari bawah air bersama seorang profesional diver. 
saya yang notabene adalah seorang pemula ini banyak mendapat pengaruh positif hari ini. bahkan hal terkecil yang saya ingat betul adalah bagaimana beliau menyarankan saya untuk meludahi mask saya agar tidak berembun. masih ingat betul bagaimana ekspresi saya ketika saran itu saya terapkan dan ternyata begitu mujarab. you're the King dude!
tujuan snorkling hari ini adalah salah satu spot yang mainstream untuk snorkling. terletak di teluk jemeluk, amed. saya dan the King of the Ocean versi saya ini memilih waktu pagi hari untuk terjun langsung kedalam lautan. snorkeling equipment yang dibutuhkan : mask, snorkel, life jacket (bilaperlu), dan sepasang fins. spot snorkling sebut saja Submarine Mailbox dimana terdapat pemandangan sebuah kotak pos yang diletakkan secara sengaja oleh PT. Pos Indonesia sebagai bentuk pemberdayaan kehidupan bawah laut. tapi Submarine Mailbox lebih terkenal dengan "pura bawah laut" karena kotak pos tersebut sekilas tampak seperti pura.
ini kali kedua saya turun langsung ke submarine mailbox, jadi saya sedikit tidaknya memiliki bayangan bagaimana disana. lagipula saya sedang mengajak seorang manusia ikan, jadi keamanan sudah terjamin. 







menyenangkan bisa berlama-lama berada diantara terumbu karang dan ikan-ikan. aniway, ikan banyak pikiran juga gak sih? mereka bisa galau? mungkin ikan selalu happy hidup disini. hahaha
terima kasih untuk manusia ikan yang amat sangat sabar handling komplain saya. and especially for every captured ive posted here, sepertinya si manusia ikan harus berjuang keras untuk mendapatkan video yang baik, karena objek videonya sendiri (Saya) sangat hyperactive di dalam air. kurang stabil. thats so me lalala.
wish i could back here, soon. seeyou Submarine Mailbox!

Minggu, 13 September 2015

random




(n.)//sakarepmu;
sebuah kata yang menyudahi semua kebodohan yang sedang terjadi
indonesia : TERSERAHMU

pernah ga sih lo ngerasa "YAUDASIH YA" terhadap sesuatu yang random dan ga pernah jelas dalam hidup lo? kejadian-kejadian aneh yang dilakukan beberapa orang bodoh disekitar lo tentunya akan menguras banyak energi dan waktu. 
seperti yang sedang gue rasakan. ah. gue sangat menyayangkan mengapa begitu banyak kejadian pembodohan disekitar gue. rasanya menertawakan saja tidak cukup. jadi ini saatnya gue untuk meninggalkan kebodohan-kebodohan permanen ini dan mengatakan "SAKAREPMU" kepada mereka yang telah banyak menguras waktu gue LOL

Sabtu, 12 September 2015

BEST REGARD, BPJS TEAM!


Bukan sebuah perjuangan yang main-main dari kami. delapan orang yang terpilih mengemban misi merintis sistem baru di habitat lama. seperti menebar benih tomat di ladang jagung. kita perlu mengganti tekstur tanahnya terlebih dulu, menyiraminya, berbagi informasi kepada para petani tentang cara pengembang biakannya, memberi contoh dalam perkembangannya sebelum mulai menanam, menanam langsung, menyirami kembali, hingga pada suatu saat kita akan memanen buahnya bersama. tidak lagi memanen jagung, namun memanen merahnya buah tomat yang segar. sebuah tugas yang butuh kesabaran, ketelitian, ketekunan, kebersamaan team. 
sedari pagi bersama mereka, membahas, mengulas perlahan, membukanya satu persatu, berdiskusi, mencari jawaban bersama. semuanya saya lakukan dengan sangat senang. bersama mereka yang tidak pernah lelah belajar hal baru, dengan semangat baru. 
terima kasih, teman-teman ruangan rijasa dan kemuning. terima kasih dr Yogi, Pak Candra dan Bu trisna. atas antusiasnya untuk sebuah perjalanan baru. semangat kalian adalah motivasi !







kamu benar

kamu pernah mengatakan bahwa aku akan bahagia tanpamu. kamu pernah mengatakan kamu bukanlah yang terbaik untukku. kamu selalu mengatakan bahwa levelku begitu jauh diatas. kamu mengatakan bahwa aku terlalu dewasa untukmu. kamu mengatakan pula bahwa aku sangat layak mendapatkan yang lebih baik darimu. kamu selalu menganggap dirimu tidak pernah bisa menjadi yang aku inginkan. kamu mengatakan bahwa selama ini kamu menjalani hubungan dengan penuh tekanan. kamu mengatakan bahwa rasa sayangmu ternyata hanya karena ketidak rela-anmu meninggalkan kenangan kita. kamu bahkan berteriak memintaku mencari penggantimu disaat aku sendiri sedang berpegangan dengan satu tanganku pada bahumu. kamu menepisnya, kamu menyuarakan itu dan tidak mempedulikan tangisanku. kamu mengatakannya dengan lantang dan tegas. kamu tahu, hari ini pun aku semakin mempercayaimu. bahwa semua yang kamu katakan begitu benar. bahwa aku sangat bahagia sekarang, bahwa melepasmu, bahwa tidak lagi menginginkanmu, adalah kebahagiaan sesungguhnya. bahwa aku menyadari begitu banyak orang disekitarku yang mencintaiku, bahwa semua datang begitu saja disaat kamu pergi. kini aku benar-benar mempercayaimu. bahwa katamu, kamu selalu berdoa untuk kebahagiaanku. aku pikir kamu berbohong, tapi ternyata semuanya benar. terima kasih untuk nasehat yang awalnya menyakitkan. sekarang aku percaya bahwa kamu memang benar. aku sudah bahagia.

meja, kotak berat dan kecoa

bayangkan anda sedang berdiri diantara dua buah meja dengan jarak hanya selebar renggangan kedua kaki anda. pada meja kiri terdapat sebuah kotak besar berisikan benda-benda berat dan pecah belah. meja satunya dikanan anda masih kosong. anda sedang ditugaskan untuk memindahkan kotak berat tersebut dari meja kiri ke meja kanan tanpa memecahkan seinci pun barang didalamnya. kotak besar tersebut begitu berat, melihatnya saja anda sudah seperti tidak sanggup. namun tugas ini, begitu berarti untuk anda. dan pilihan terakhir adalah memindahkannya. saat anda sedang berusaha sekuat tenaga mengangkat kotak tersebut, seekor kecoa terbang tepat di hadapan anda. dan dalam satu hentakan dan teriakan, anda memindahkan kotak tersebut ke meja satunya sebagai reflek dari keterkejutan anda melihat si kecoa. tidak lagi seberapa berat kotak yang menjadi fokus anda, secara otomatis fokus anda berpindah ke seekor kecoa yang tiba-tiba saja mampir. semudah itukah? jawabannya IYA.
filosofi meja, kotak berat dan kecoa yang saya umpamakan disini adalah sebagai bentuk ilustrasi bagaimana saya menghadapi sebuah masalah. disela-sela saya menyelesaikan masalah, ada saja masalah lain yang datang sebelum masalah pertama terselesaikan. yang menjadi acuan saya untuk tetap menjadikan semuanya pembelajaran adalah bagaimana mengakumulasi masalah mana yang lebih tepat untuk diselesaikan terlebih dahulu. terkadang, datangnya masalah disaat sedang menyelesaikan masalah yang lain adalah jalan penyelesaian masalah yang sesungguhnya. seperti cerita kecoa tadi, kecoa diandaikan sebagai ketakutan anda yang tiba-tiba saja muncul disaat anda sedang menyelesaikan misi mengangkat kotak besar yang berat tersebut. tidakkah dirasa bahwa si kecoa secara tidak sengaja mendatangkan sebuah energi baru untuk mengalihkan ketidakmampuan anda mengangkat kotak. energi yang datangnya justru dari sebuah masalah baru, yang membuat anda secara tiba-tiba pula, mampu menyelesaikan kotak berat tersebut tanpa merasakan beban yang terlihat diawal. pengalihan perhatian secara tiba-tiba ini membuktikan pula bahwa sebenarnya manusia begitu besar kemampuannya menyelesaikan banyak masalah dalam satu waktu. terkadang manusia kurang menyadari betapa besar kemampuannya dan berfokus pada beban yang harus ditanggung. kemudian kenapa tidak mengubah fokusnya? mari mengubah fokus bebannya kepada fokus berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk kemampuan yang melebihi beban itu sendiri?
saya sendiri mengatakan energi yang tak bertuan ini adalah hasil dari "the power of kepepet", saya selalu merasa beruntung awalnya karena bisa menyelesaikan sesuatu bahkan disaat terhimpit sekalipun. ternyata ini karena sebuah lonjakan energi yang datang dari himpitan itu sendiri. semakin saya merasa terhimpit, saya semakin mencari celah untuk keluar. bayangkan jika saya tidak sama sekali terhimpit? bagaimana jika saya berada ditempat yang lenggang, untuk apa saya harus mencari celah?
saya semakin optimis setelah banyaknya masalah menghampiri saya bertubi-tubi. ini akan membesarkan kemampuan saya, melatih kemampuan "kepepet" saya, melatih saya untuk lebih mampu menilai prioritas masalah, menentukan fokus masalah, dan bagaimana menghandle beberapa masalah dalam satu waktu.
jadi, sudahkan anda menemukan kecoa-kecoa yang lain untuk menolong anda dari masalah?hehe

Minggu, 06 September 2015

AMED, KARANGASEM

A GREAT MORNING SUNRISE SPOT IN AMED, KARANGASEM

Rabu, 02 September 2015

GUNUNG BATUR, KINTAMANI, BALI


kita akan tahu batas kemampuan kita sebagai manusia, setelah kita mengambil sebuah resiko. 
begitulah sebuah pengantar yang akan membawa para pembaca ke sebuah tulisan yang akan saya bagi disini, yang mengikutsertakan pembaca ke dalam sebuah perjalanan singkat saya menikmati indahnya ciptaan Tuhan.
Gunung Batur yang berlokasi di Kintamani, Bali ini menjadi pilihan saya dan keenam teman saya untuk petualangan kali ini. Gunung Batur salah satu gunung api yang masih aktif dengan ketinggian kira-kira 1717 meter diatas permukaan air laut. Menurut catatan sejarah, Gunung Batur telah beberapa kali metelus diantara tahun 1917, 1926, 1965, 2004. Letusan tahun 1926 yang terbesar menelan banyak korban jiwa.
berbekal pengalaman salah seorang teman yang sudah beberapa kali hiking di Gunung Batur, ditambah dengan kesiapan fisik dan mental, saya rasa sudah sangat cukup untuk saya dan keenam perempuan hebat ini untuk menaklukan Gunung Batur. saya sendiri tidak melakukan persiapan yang sangat detail, saya hanya menggunakan dan membawa perlengkapan seadanya. yang lebih saya siapkan adalah fisik dan mental saya. Beberapa tahun lalu, hiking adalah kegiatan wajib untuk saya dan komunitas saya sewaktu masih duduk dibangku sekolah. sudah sekian lama, sehingga saya kurang begitu yakin dengan fisik saya. lantaran saya sekarang sudah mudah lelah, saya rutin mengambil olahraga seperti lari paling tidak 30 menit, sedari sebulan sebelum keberangkatan saya ini. mempersiapkan fisik agar kaki mulai terbiasa.
persiapan lainnya seperti jaket tebal, baju cadangan, sepatu, sarung tangan, kaos kaki, penutup kepala, syal, dan beberapa obat-obatan ringan serta tidak lupa makanan dan minuman secukupnya.
memang, Gunung Batur tidak terlalu ekstrim untuk menjadi tujuan hiking. tapi mendaki adalah olahraga yang tidak mudah,  resikonya tinggi jika dilakukan tanpa persiapan sedikitpun. apalagi untuk pemula. 
jadi malam itu, 31 Agustus 2015, saya dan rombongan sampai di Kintamani pukul 23.00 waktu setempat. kami kemudian memutuskan untuk berkemah sebelum memulai pendakian, dengan harapan dapat beristirahat dulu. perkiraan perjalanan sampai ke puncak akan memakan waktu 2-3 jam, dan target kami adalah SUNRISE view fresh from the top of Batur Mt yang biasanya akan terlihat sekitar pukul 6-7 pagi dari puncak. setelah kami mengetahui penghitungan dan perkiraan waktu berangkat dan waktu sampai, kami mendirikan tenda kecil dan api unggun. waktu ini kami gunakan untuk beristirahat dengan baik, meskipun secara bergiliran. ini untuk menyimpan cadangan energi karena malam itu sangat dingin.


saya dan yang lain di area perkemahan. menikmati makanan dan menghangatkan diri didepan api unggun.
setelah bergiliran tidur, dan kami rasa cukup. 1 September 2015 kami bergegas untuk memulai pendakian di pukul 03.00 dini hari. tenda kami rapihkan, sampah plastik kami bersihkan, api unggun kami matikan. sebelum meninggalkan tempat berkemah, WAJIB hukumnya untuk membawa kembali dosa-dosa kalian, terutama sampah plastik dari kalian sendiri.
tidak banyak foto yang bisa saya abadikan selama perjalanan pendakian, karena saya berfokus pada jalanan yang basah dan licin akibat kabut, ditambah penerangan yang minim dari senter yang saya bawa. kendala saya yang lain adalah keadaan mata yang minus, mengharuskan saya untuk menggunakan kacamata selama perjalanan pendakian. dan itu benar-benar mengganggu, saya beberapa kali harus melepas kacamata, membersihkannya lantaran suhu yang dingin membuat kacamata berembun dan membuat pandangan kabur. 
kami saling membantu selama pendakian, perlahan namun pasti naik. jika satu orang ingin istirahat, artinya semua harus berhenti. disini yang terpenting adalah kerja tim. karena tidak mudah mengikuti banyak keinginan dalam keadaan fisik lelah. mengesampingkan ego dan memikirkan keselamatan serta tujuan sampai dipuncak bersama, kami saling menunggu. mengulurkan tangan satu sama lain, berbagi coklat, air dan sesekali menebar humor ringan untuk mencairkan suasana beku saat itu.
selama perjalanan pendakian, saya melewati beberapa track. track awal dengan tingkat kesulitan standar, jalan setapak tanah sedikit menanjak, dengan hutan disebelah kanan dan kiri. dilanjutkan track berikutnya dengan tingkat kesulitan medium, dimana jalan setapak semakin menyempit, ditambah dengan tekstur tanah yang berbatu. track terhectic yang menjadi track terakhir, adalah tanjakan berpasir dan berbatu dengan kemiringan yang sedikit curam, ditambah kabut yang semakin menebal. ada sedikit cerita lucu saat saya melewati track ini adalah, rasa putus asa lantaran kaki semakin dingin, suasana semakin gelap, kabut tebal dan curamnya jalan. perasaan putus asa karena sudah tidak sanggup lagi, hampir menyerah dan memutuskan untuk berhenti. kemudian saya membuat lelucon ringan bersama salah seorang teman, kami tertawa, menertawakan kelemahan kami, kemudian entah darimana datangnya, sebuah kekuatan ekstra setelah merasakan nikmatnya bahagia bersama seorang teman disaat tersulit sekalipun. sebuah kekuatan yang tiba-tiba saja datang setelah tertawa bersama.

05.30 am, inilah yang dibayarkan oleh Gunung Batur setelah saya berhasil sampai dipuncak dengan tertatih tatih. inilah detik detik matahari terbit dari puncak Gunung Batur yang menjadi tujuan saya hari ini. melihat bagaimana kekuatan terbesar di Galaksi Bima Sakti terbangun dari tempatnya pulas. melihat bagaimana malam tergantikan oleh pagi. melihat bintang yang memudar karena sinar matahari yang jauh lebih kuat telah menguasai hari. sebuah pemandangan yang berharga. 

Gunung Batur, 1717Mdpl, saya berdiri tepat diatas awan.





kebersamaan kami, menikmati matahari yang sedikit demi sedikit mengintip hingga terlihat seutuhnya. memandikan diri dibawah sinarnya. melihat keseluruhan Kintamani dari atas sini. sebuah perjalanan penuh kebahagiaan bersama mereka. terima kasih telah merealisasikan dan menemani keinginan saya untuk melakukan perjalanan ini bersama kalian.
Dian Laksemi, Nareswasri, Satriya Dewi, Dewi Sutrisna, dan yang terpenting adalah Ade Devika. personal Guide kami, yang begitu sabar menjadi pemandu kami. menuntun kami ke jalan yang (kadang) benar. memberikan wejangan wejangan untuk perjalanan kami dan dengan sabarnya mengajarkan banyak hal tentang mendaki kepada kami. Tenaga nya yang luar biasa cukup untuk mendapat masing-masing jempol tangan kanan kami.








sayang sekali, saya baru bisa mengabadikan perjalanan saat menuruni Gunung Batur pagi itu. baru terlihat bagaimana track kami saat terang menghampiri. BEGITU INDAH. aroma tanah basah, aroma daun yang bergesekan dengan tubuh, aroma kayu dan pohon pohon yang sangat menyejukkan. rasanya ingin berlama-lama disini.
saya menuruni track ini dengan berlari, ini mengingatkan saya pada bike downhill. ah rasanya ingin sekali menuruni track ini dengan sepeda seperti yang dulu pernah saya lakukan. 
alam memang tidak pernah habis memanjakan penikmatnya. bukan begitu?


terimakasih Gunung Batur, sampai berjumpa lagi dilain kesempatan. Terima kasih telah menjadikan hari ini hari dimana saya mengetahui bahwa kemampuan saya begitu besar jika dibarengi dengan keyakinan dan keinginan yang Tulus. terima kasih untuk keindahannya Tuhan.
saya akan selalu bersyukur untuk semua yang Tuhan suguhkan di alam. 
ingat! BAWA SAMPAHMU PULANG! keep your nature CLEAN.
 time to HIBERNATE. seeyou